Apel (Melus
sylvestris) bukan tanaman asli Indonesia, tetapi buahnya sangat digemari
oleh masyarakat kita. Umumnya dikonsumsi sebagai buah segar.
Komponen penting pada buah apel adalah pektin, yaitu sekitar 24
persen. Pektin akan membentuk gel bila ditambah gula pada kisaran pH tertentu.
Pektin memegang peranan penting dalam pembuatan jus (sari buah), jeli, selai,
dan dodol. Selain itu, apel juga dapat diolah menjadi keripik dan cuka (vinegar).
Apel yang diolah umumnya merupakan buah berukuran kecil (tidak masuk grade)
atau buah hasil penjarangan.
Dahsyatnya Khasiat Apel
Setelah
ditemukan teknik okulasi untuk memperbanyak tanaman apel, saat ini di dunia
terdapat lebih dari 2000 kultivar apel. Apel manalagi merupakan primadona apel
Indonesia. Apel ini disukai karena rasa daging buahnya manis (walaupun belum
matang) dan aromanya sangat harum. Buahnya berbentuk agak bulat dengan ujung
dan pangkal berlekuk dangkal. Pada saat matang, kulit buah berwarna hijau muda
kekuningan, sedangkan warna daging buahnya putih kekuningan.
Apel rome beauty berbentuk bulat sampai bulat panjang dengan
ujung berlekuk dangkal dan pangkal berlekuk dalam. Kulitnya tebal, bagian yang
terpapar matahari akan berwarna merah, sedangkan bagian yang terlindung akan
berwarna hijau. Daging buah berwarna putih kekuningan, bertekstur keras dan
kasar rasanya segar, tetapi aromanya tidak begitu kuat.
Apel princess noble, sering disebut juga sebagai apel hijau
atau apel Australia, karena didatangkan dari Australia. Apel jenis ini tetap
berwarna hijau kekuningan, walaupun sudah masak. Buahnya berbentuk agak bulat
dengan lekukan dibagian ujung yang relatif dalam. Daging buah berwarna putih,
tebal, bertekstur halus, beraroma kuat, serta rasa segar sedikit asam.
Apel wanglin berasal dari Jepang, bentuknya mirip apel princess
noble dan warna kulit buahnya mirip apel granny smith. Daging
buahnya empuk dan renyah, rasanya kurang manis, dan aromanya kurang tajam. Akan
tetapi, setelah diperam 2-3 minggu, rasanya menjadi manis segar dan aromanya
sangat tajam.
Apakah Anda pernah mendengar pepatah kuno yang berbunyi “An apple a
day keeps the doctor away”? Khasiat tersebut didasarkan kepada tingginya
kadar zat gizi yang terdapat dalam sebuah apel, terutama kaya vitamin dan
mineral. Kandungan zatzat gizi dalam 100 gram buah apel adalah 58 kkal energi;
4 gram lemak; 3 gram protein; 14,9 karbohidrat; 900 IU vitamin A; 7 mg thiamin;
3 mg riboflavin; 2 mg niacin; 5 mg vitamin C; 0,05 mg vitamin B1; 0,04 mg
vitamin B2; 6 mg kalsium; 3 mg zat besi; 10 mg fosfor; dan 130 mg potasium
(kalium).
Di samping zat-zat gizi tersebut, rahasia apel sebagai pencegah
penyakit terletak pada kandungan karoten dan pektinnya. Karoten memiliki
aktivitas sebagai vitamin A dan juga antioksidan yang berguna menangkal
serangan radikal bebas penyebab berbagai penyakit degeneratif. Pektin merupakan
salah satu tipe serat pangan yang bersifat larut dalam air. Oleh karena
merupakan serat yang berbentuk gel, pektin dapat memperbaiki otot pencernaan
dan mendorong sisa makanan pada saluran pembuangan.
Pektin juga dikenal sebagai antikolesterol, karena dapat mengikat asam
empedu yang merupakan hasil akhir metabolisme kolesterol. Makin banyak asam empedu
yang berikatan dengan pektin dan terbuang ke luar tubuh, makin banyak
kolesterol yang dimetabolisme, sehingga pada akhirnya kolesterol menurun
jumlahnya. Selain itu, pektin juga dapat menyerap kelebihan air dalam usus,
memperlunak feses, serta mengikat dan menghilangkan racun dari usus.
Buah apel mempunyai indeks glikemik (indikator kecepatan peningkatan
gula darah) yang sangat rendah. Hal ini berarti bahwa kadar gula yang terdapat
secara alami pada apel tidak akan memacu kecepatan naiknya gula darah. Apel
juga berfungsi mengontrol keluarnya insulin, sehingga tidak berlebihan. Oleh
karena itu, konsumsi apel secara teratur dapat menjaga keseimbangan gula darah,
menurunkan tekanan dan kolesterol darah.
Khasiat buah apel bagi kesehatan sangat terkait dengan zat-zat gizi
maupun non-gizi yang terkandungan di dalamnya. Dengan demikian, apel layak
disebut sebagai “dokter alami”. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa apel
sangat besar manfaatnya dalam hal menurunkan kolesterol darah; menurunkan
tekanan darah; menstabilkan gula darah; meningkatkan high density
lipoprotein (HDL=kolesterol baik); membunuh virus infeksi; mengurangi
selera makan; memperlancar pencernaan; mempertahankan kesehatan saraf; agen
antikanker; dan menjaga kesehatan jantung.
Makan dengan
Kulitnya
Selain
memiliki senyawa kimia yang bergizi, apel juga mengandung zat nirgizi atau
senyawa fitokimia yang sarat manfaat bagi kesehatan. Apel mengandung senyawa
fitokimia dalam jumlah besar, salah satunya adalah flavonoid, yang besarnya
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti varietas, pemanenan, penyimpanan, dan
pengolahan apel.
Aktivitas antioksidan total dari buah apel dengan kulitnya kira-kira
sebesar 83 µmol vitamin C, yang berarti bahwa aktivitas antioksidan dari 100
gram apel sebanding dengan 1.500 mg vitamin C. Vitamin C merupakan antioksidan
kuat, namun penelitian menunjukkan bahwa
hampir semua aktivitas antioksidan pada apel berasal dari berbagai senyawa
lainnya. Aktivitas antioksidan vitamin C kurang dari 0,4 persen dari total
aktivitas antioksidan dalam buah apel.
Kulit apel memiliki aktivitas antioksidan dan bioaktivitas yang lebih
tinggi daripada buah apel, karena kulit apel mengandung lebih banyak senyawa
antioksidan 1, maka quercetin memiliki aktivitas antioksidan 4,7
kalinya. Penelitian mengungkapkan bahwa apel tanpa kulit memiliki aktivitas
antioksidan lebih kecil dari apel dengan kulitnya. Dengan demikian mengonsumsi
apel dengan kulitnya menjadi lebih baik dibandingkan tanpa kulit.
Menyiasati Lapisan LilinApel impor biasanya dilapisi lilin (wax) pada kulitnya agar:1. Menutupi pori-pori kulit buah untuk menghambat laju respirasi, sehingga memperpanjang umur simpan.2. Bila digosok dengan lap kering akan timbul warna mengilat, sehingga memberi kesan bersih dan segar.Apel lebih baik dimakan beserta kulitnya, dan upaya menghilangkan lapisan lilin tersebut dengan cara:1. Celupkan sebentar ke dalam air hangat agar lapisan lilinya mencair, kemudian gosok dengan lap kering hingga bersih.Rendam dalam larutan sabun cair yang memang diperuntukkan bagi makanan. Setelah itu digosok hingga bersih.
Seri Kesehatan Keluarga: Sehat dengan Buah
Penulis: Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS
DIAN RAKYAT (c) 2008
Advertisement