ads here

Manfaat Buah Naga

advertise here
Untuk Peredaran Darah

Buah naga terbilang buah yang baru dikenal di Indonesia. Namanya belakangan ini menjadi buah bibir di masyarakat luas. Penampilan buah ini sangat unik dan menarik. Ukurannya sebesar mangga gedong gincu dengan warna merah menyala. Kulitnya seperti sisik ular besar (naga), tetapi bukan karena itu buah tersebut dikenal sebagai dragon fruit. Rasanya manis segar dan sedikit asam.
Ada empat jenis buah naga, yaitu buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrbizus), buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis), dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius Megalantbus).
Dari keempat jenis buah naga tersebut, buah naga daging putih paling banyak digemari dan diminati. Selain bentuk dan ukurannya yang lebih besar dari tiga jenims buah naga lainnya, buah naga daging putih juga terasa lebih segar karena mengandung rasa masam yang khas. Di Malaysia dan Singapura, buah naga isi merah adalah jenis yang paling disukai karena rasanya lebih manis dibandingkan jenis lainnya.

Menetralkan Toksik
Kandungan serat pada buah naga sangat baik, yaitu mencapai 0,7-0,9 gram per gram. Serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran pencernaan, serat akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama tinja. Dengan demikian, semakin tinggi konsumsi serat akan semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan tubuh.
Selain mencegah kolesterol, kandungan serat pada buah naga juga sangat berguna dalam sistem pencernaan. Serat pangan mampu memperpendek transit time, yaitu waktu yang dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses. Sementara itu, serat pangan akan mengikat zat-zat karsinogenik. Berkat transit time yang pendek, maka waktu zat karsinogenik bermukim dalam tubuh juga semakin pendek, sehingga kesempatan membahayakan tubuh semakin kecil (lihat lampiran).
Buah naga terkenal sebagai salah satu sumber beta-karoten. Beta-karoten merupakan provitamin A yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang sangat berguna dalam proses penglihatan, reproduksi, dan proses metabolisme lainnya (lihat lampiran).
Buah naga sangat baik untuk sistem peredaran darah. Buah naga sangat efektif mengurangi tekanan emosi dan menetralkan toksik dalam darah. Selain itu, dapat menurunkan kadar kolesterol, penyeimbang gula darah, menguatkan fungsi ginjal dan tulang, serta meningkatkan kerja otak. Khasiat buah naga masih banyak yang belum diketahui oleh masyarakat luas. Selain penelitian tentang buah naga masih sangat terbatas, buah ini masih sangat langka. Bahkan masih banyak di antara kita yang sama sekali tidak mengenal buah ini.
Buah naga merupakan sumber vitamin dan mineral yang cukup baik. Kadar vitamin B1 pada buah naga mencapai 0,3 mg per 100 gram daging buah. Konsumsi vitamin B1 per orang per hari yang dianjurkan adalah 0,5-0,9 mg untuk anak-anak di bawah 10 tahun , serta 0,9-1,0 mg untuk orang dewasa. Wanita hamil dan ibu yang sedang menyusui perlu tambahan sebesar 0,3 mg per hari di atas kebutuhan normalnya.
Pada prinsipnya thiamin (vitamin B1) berperan sebagai ko-enzim dalam reaksi-reaksi yang menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkan energi membentuk senyawa kaya energi yang disebut ATP. Kekurangan thiamin akan menyebabkan polineuritis (beri-beri kering), yang disebabkan oleh terganggunya transmisi saraf atau jaringan saraf menderita kekurangan energi. Gejala kekurangan thiamin mula-mula adalah lelah, hilang selera makan, berat badan menurun, dan gangguan pencernaan.
Buah naga juga memiliki kalium, zat besi, protein, kalsium dalam jumlah cukup baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Zat-zat tersebut juga baik untuk menetralkan racun dalam darah, meningkatkan daya penglihatan, dan mencegah hipertensi.
Kandungan air pada buah naga juga cukup tinggi, yaitu mencapai 83 gram per 100 gram daging buah. Oleh karena itu, buah naga dapat juga dijadikan pencuci mulut yang lezat.

Cara Konsumsi
Secara sederhana, buah naga dimakan dalam keadaan segar, yaitu setelah masak dan empuk. Mula-mula buah naga dibelah menjadi dua, kemudian bagian daging buahnya yang putih bertaburan biji hitam kecil-kecil dapat disendoki dan dimakan. Kulit belahan ditaruh di atas telapak tangan, yang sekaligus berfungsi seperti mangkok. Cara makan seperti itu secara tradisional dilakukan oleh masyarakat Indian di Amerika Selatan. Merek ayang enggan makan seperti orang Indian, mengolah buah menjadi pai. Ada pula yang menyantapnya sebagai dessert dalam bentuk es krim.
Bijinya yang mirip biji selasih dapat dimakan tanpa mengganggu kesehatan. Daging buahnya terasa sangat menyegarkan dan manis, sehingga sering dipromosikan sebagai “lebih manis daripada semangka”, tetapi agak asam-asam sedikit.
Selain dimakan langsung, buah naga juga sudah dibuat sebagai bahan baku pembuatan minuman anggur. Di Malaysia, buah naga yang belum masak dapat dimasak sebagai sup dan dicampur dengan daging maupun tulang. Selain itu, buah naga juga digunakan sebagai bahan baku salad ataupun digoreng dengan sambal terasi. Selain buahnya, bunga buah naga juga dimanfaatkan sebagai sayuran ataupun dikeringkan untuk dijadikan teh bunga.
Untuk dikonsumsi secara langsung, sebaiknya memilih buah nag ayang sudah mata. Buah nag ayang berkualitas baik tidak memiliki luka-luka di bagian kulitnya. Buah yang terluka di bagian luarnya dikhawatirkan akan berpengaruh di bagian dalamnya. Jika ditekan sudah empuk, berarti buah sudah cukup matang untuk dikonsumsi. Buah naga yang segar biasanya masih diselaputi sulur atau sisik yang berwarna hijau kekuningan, sedangkan bagian luar buahnya berwarna merah jampu menawan.



 Seri Kesehatan Keluarga: Sehat dengan Buah
Penulis: Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS
DIAN RAKYAT (c) 2008
Advertisement
BERIKAN KOMENTAR ()